Halo Adit 👋

by Mohamad Adithya

📚 Panduan Lengkap: Metode Manipulasi Array dalam JavaScript

Pelajari beragam metode efektif untuk mengelola dan memanipulasi array di JavaScript, lengkap dengan contoh praktis dan mudah dipahami!

Diperbarui pada 21/4/2025, 08.42 WIB

📚 Panduan Lengkap: Metode Manipulasi Array dalam JavaScript

Cube. Cone. Sphere Source from https://pxhere.com

Array merupakan struktur data fundamental dalam JavaScript yang memungkinkan pengelolaan kumpulan data secara efisien. Artikel ini akan membahas berbagai metode yang dapat digunakan untuk memanipulasi array, dilengkapi dengan contoh praktis untuk memperkuat pemahaman Anda.

Studi Kasus: Daftar Negara

Sebagai ilustrasi, kita akan menggunakan array berisi objek yang merepresentasikan beberapa negara:​

const countries = [
  { name: 'Indonesia', population: 250_000_000 },
  { name: 'India', population: 150_000_000 },
  { name: 'China', population: 500_000_000 },
  { name: 'Argentina', population: 25_000_000 }
];

Metode Manipulasi Array

  • Shift

shift() digunakan untuk menghapus elemen pertama dari array, lalu mengembalikan elemen yang dihapus tersebut. Setelah elemen pertama dihapus, semua elemen lain akan bergeser satu posisi ke depan.

Contoh:

const shifted = countries.shift();
console.log(shifted); // { name: 'Indonesia', population: 250000000 }
console.log(countries); // Tersisa 3 negara

Metode ini sering digunakan dalam situasi seperti struktur data queue (antrian), di mana elemen yang pertama masuk adalah yang pertama keluar (FIFO).

  • Unshift

unshift() digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen di awal array. Elemen yang sudah ada akan bergeser ke kanan. Method ini mengubah array asli dan mengembalikan panjang array terbaru setelah penambahan.

Contoh:

const newCountry = { name: 'Brazil', population: 35_000_000 };
countries.unshift(newCountry);
console.log(countries); // Brazil jadi elemen pertama

Digunakan saat ingin menambahkan item di awal list, seperti menyisipkan antrian baru di depan, atau memprioritaskan item tertentu.

  • Pop

pop() akan menghapus elemen terakhir dalam array dan mengembalikannya. Ini merupakan kebalikan dari shift(). Array yang diproses akan berkurang satu elemen di bagian akhir.

Contoh:

const removed = countries.pop();
console.log(removed); // { name: 'Argentina', population: 25000000 }
console.log(countries); // Tersisa 3 negara

Digunakan saat kamu ingin memproses data dari akhir array, seperti dalam struktur data stack (tumpukan).

  • Push

push() berfungsi untuk menambahkan satu atau lebih elemen di akhir array. Method ini mengembalikan panjang array yang baru setelah penambahan.

Contoh:

const anotherCountry = { name: 'Uruguay', population: 45_000_000 };
countries.push(anotherCountry);
console.log(countries); // Uruguay ditambahkan ke akhir array

Sangat berguna saat kamu perlu membangun array secara bertahap dari belakang.

  • Reverse

reverse() akan membalik urutan elemen dalam array. Elemen terakhir menjadi yang pertama, dan sebaliknya.

Contoh:

countries.reverse();
console.log(countries); // Urutannya terbalik

Cocok digunakan ketika kamu ingin menampilkan data dari belakang ke depan.

  • Splice

splice() adalah method paling fleksibel untuk menghapus, menambahkan, atau mengganti elemen dalam array. Kamu menentukan index awal, jumlah elemen yang ingin dihapus, dan elemen baru yang ingin disisipkan.

Contoh:

// Menghapus 1 elemen mulai dari indeks ke-1
const removedItems = countries.splice(1, 1);
console.log(removedItems); // Elemen yang dihapus
console.log(countries); // Array setelah splice

Karena splice() mengubah array asli, hati-hati saat menggunakannya di data yang sensitif.

  • Sort

sort() akan mengurutkan elemen dalam array. Secara default, elemen diurutkan sebagai string, jadi hasil untuk angka bisa mengecoh jika tanpa fungsi pembanding.

Contoh:

// Mengurutkan berdasarkan populasi dari kecil ke besar
countries.sort((a, b) => a.population - b.population);
console.log(countries);

Gunakan compareFunction jika kamu ingin mengurutkan angka secara numerik, atau mengurutkan objek berdasarkan properti tertentu.

  • Slice

Berbeda dari splice, method slice() digunakan untuk mengambil sebagian array tanpa mengubah array asli. Kamu memberikan dua parameter: start (index awal) dan end (index akhir, tidak termasuk).

Contoh:

const selected = countries.slice(0, 2);
console.log(selected); // Dua negara pertama
console.log(countries); // Array asli tidak berubah

Cocok dipakai untuk mengambil data subset seperti pagination atau preview data.

Kesimpulan

Menguasai berbagai metode manipulasi array seperti push, pop, shift, unshift, splice, slice, sort, dan reverse adalah langkah penting bagi setiap developer JavaScript. Dengan memahami cara kerja dan perbedaan antar metode ini, kamu bisa memanipulasi data dengan lebih efisien, menulis kode yang lebih bersih, dan membuat aplikasi yang lebih mudah dirawat ke depannya.

Metode-metode ini bukan sekadar alat bantu, tapi juga fondasi penting dalam mengelola struktur data secara logis dan terstruktur. Mulailah dari mencoba satu per satu, lalu kombinasikan penggunaannya sesuai kebutuhan proyekmu.

Penutup

Ingat, semakin sering kamu berlatih menggunakan metode ini, semakin luwes kamu dalam menyelesaikan berbagai tantangan dalam pengolahan data. Jangan ragu untuk eksplorasi, buat eksperimen kecil, dan temukan pola penggunaan yang paling cocok untuk gayamu dalam menulis kode.

Selamat bereksperimen dengan array! Siap jadi array master selanjutnya? 😉

Bagikan artikel ini ke: